Inilah pendapat 5 Jurnalistik yang sudah mencoba teknologi terbaru “Google Glass”
Setelah
dikabarkan akan mematok harga untuk kacamata ini sebesar 1500 US dollar, Google
akhirnya memperkenalkan kacamata ini kepada orang luar. 5 Jurnalis teknologi
berikut inilah yang terpilih untuk menjajal kacamata ini yang kali ini oleh
Sergey Bin hanya diputarkan sebuah video kembang api melalui kacamata ini.
1. Rafe Needleman “CNet“
Kacamata terkunci dalam modus demo. Gambar
yang saya lihat adalah video kembang api. Video itu tepat berada di depan mata
saya, dan cukup kecil, seukuran perangko.
Kacamata memiliki kompas dan accelerometer
di dalamnya. Ketika saya menolehkan kepala, perspektif itu masih menyoroti.
Ada output audio ke telinga kanan, namun tak
ada benda audio yang menempel di telingan.
Jadi suara yang dihasilkan seperti bocor.
Agar Anda bisa mendengar suara dengan jelas, cara terbaik adalah dengan
menangkup tangan di sekitar telinga.
Fiturnya sangat keren. Sergey Brin
mengatakan ia menyetel agar kacamata itu hanya memberi notifikasi untuk email
dengan prioritas tinggi. Dia bilang, cukup mendongakkan atau memiringkan kepala
untuk menampilkan pesan itu.
Bingkai kacamata terbuat dari bahan
titanium, sehingga kacamata terasa ringan dan nyaman saat dikenakan. Desainer
Google Isabelle Olsson mengatakan, Google bekerjasama dengan produsen kacamata
untuk membuat kacamata yang biasa digunakan orang-orang.
2. Peter Ha “TechCrunch”
Kualitas
video demo kembang api tidak terlalu bagus. Wajar saja, ini adalah
kacamata prototipe. Lensanya ada di depan mata sebelah kanan. Telinga kanan
saya dapat menangkap suara dengan jelas.
Aku hidup di masa depan, dan masa depan
adalah sekarang. Kacamata sangat ringan. Baterainya terletak di bingkai sebelah
kanan, ada sirkuit counterbalances dan kamera juga di sana.
Ketika saya tolehkan kepala, kacamata menawarkan
sebuah pengalaman teknologi augmented reality (AR). Teknologi ini menggabungkan
objek nyata dengan objek virtual secara real time.
Notifikasi pesan masuk berbunyi “ding.” Ini
berarti pengguna kacamata harus memiringkan kepala sampai pesan itu keluar dan
bisa dibaca.
Layarnya sangat kecil, ada sesuatu yang
memblokir pandangan saya. Kacamata yang saya pakai sedang diisi daya
baterainya, sehingga ada kabel yang tertancap di sebelah kanan kacamata.
Ini adalah kacamata prototipe, yang menurut
Brin, daya tahannya baterainya hanya 6 jam.
Sergen Brin menyetel agar kacamata itu hanya
memberi notifikasi untuk email dengan prioritas tinggi. Ketika sudah bunyi
“ding,” pengguna bisa membacanya dengan cara mendongakkan kepala. Rasanya
Google tak akan membekali fitur browsing pada kacamata ini.
Video yang ditampilkan hanya memperlihatkan
aksi kembang api berulang-ulang. Pengalaman ini seperti menonton video full HD
tanpa menggunakan televisi yang sebenarnya. Gambarnya jauh lebih kecil, dan
hanya terlihat oleh mata sebelah kanan Anda.
Ada suara yang keluar dari kacamata ini,
meskipun tidak ada komponen khusus yang terpasang di telinga. Anda harus
menangkup tangan di telinga untuk mendapat volume yang wajar dari kacamata ini.
Kacamata ini sangat ringan dan dapat
dikenakan di depan kacamata biasa.
Brin mengatakan, Google sedang berunding
dengan perusahaan pembuat kacamata hitam, untuk membuat variasi kacamata dengan
bentuk yang sedikit berbeda.
5. David Cardinal “ExtremeTech“
Layarnya sangat kecil. Kacamata dirancang
untuk memproyeksikan gambar pada fokus yang jauh. Ini sangat cocok untuk orang
seperti saya yang menggunakan kacamata lensa plus.
Sergey Brin dan pejabat manager produk
Google tidak melihat kacamata ini sebagai pengganti telepon atau untuk browsing
yang berat.
Sebaliknya, mereka membayangkan kacamata
akan digunakan untuk berbagi momen dengan orang lain, dan untuk menemukan
informasi yang mungkin relevan di saat itu juga. Kacamata memudahkan untuk
menangkap foto dan merekam video.
Anda bisa memiringkan atau mendongkakkan
kepala untuk membaca pesan email yang masuk. Besar kemungkinan ada sensor yang
bisa melacak gerakan mata dan kepala.
Ini adalah sedikit informasi dari saya semoga
bermanfaat bagi kalian yang membutuhkan
“Sekian dan Terima Kasih”
Sumber : http://ittekno.wordpress.com/2012/06/30/kacamata-pintar-google-project-glass2/
Sumber : http://ittekno.wordpress.com/2012/06/30/kacamata-pintar-google-project-glass2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar